top of page

Sanofi dan Gsk bekerja sama dalam pembuatan vaksin untuk menanggulangi COVID-19

Diperbarui: 12 Jul

  • Sanofi dan GSK menggabungkan teknologi inovatif untuk mengembangkan vaksin adjuvan COVID-19

  • Kandidat vaksin diharapkan memasuki uji klinis pada paruh kedua tahun 2020 dan, jika berhasil, akan tersedia di paruh kedua 2021


kalventis general ruang pers


PARIS dan LONDON – 14 April 2020 - Sanofi dan GSK hari ini mengumumkan bahwa kedua belah pihak telah menandatangani letter of intent untuk mengembangkan vaksin dengan adjuvan COVID-19, menggunakan teknologi inovatif dari kedua perusahaan, untuk membantu mengatasi pandemi yang sedang berlangsung.


Sanofi akan memberikan kontribusi berupa antigen S-protein COVID-19, yang berbasis teknologi DNA rekombinan. Teknologi ini telah menghasilkan kesesuaian genetik yang tepat untuk protein yang ditemukan pada permukaan virus, dan pengkodean urutan DNA dari antigen ini telah digabungkan ke dalam platform ekspresi DNA baculovirus, basis dari produk influenza rekombinan lisensi Sanofi di Amerika Serikat.


GSK akan memberikan kontribusi berupa teknologi adjuvan yang telah terbukti di pandemi. Penggunaan adjuvan berdampak penting dalam pandemi karena dapat mengurangi jumlah protein vaksin yang diperlukan per dosis, memungkinkan lebih banyak dosis vaksin yang akanbisa diproduksi, dan oleh karena itu memberikan kontribusi untuk melindungi lebih banyak orang.


“Ketika dunia menghadapi krisis kesehatan global yang belum pernah terjadi sebelumnya, jelas bahwa tidak ada satu perusahaan pun yang dapat melaluinya seorang diri.” ujar Paul Hudson, Chief Executive Officer, Sanofi. “Itulah sebabnya Sanofi terus melengkapi keahlian dan sumber dayanya bersama rekan kami, seperti GSK, dengan tujuan untuk menciptakan dan memasok jumlah vaksin yang cukup yang akan membantu menghentikan virus ini."

“Kolaborasi ini menyatukan dua perusahaan vaksin terbesar di dunia." ucap Emma Walmsley, Chief Executive Officer, GSK. “Dengan menggabungkan keahlian, teknologi, dan kemampuan ilmiah kami, kami percaya bahwa kami dapat membantu mempercepat upaya global untuk mengembangkan vaksin untuk melindungi orang sebanyak mungkin dari Covid-19.”


Kombinasi dari antigen berbasis protein dan adjuvan telah terbukti dan sering digunakan dalam sejumlah vaksin yang tersedia saat ini. Sebuah adjuvan ditambahkan ke beberapa vaksin untuk meningkatkan respons imun dan menunjukkan adanya kekebalan yang lebih kuat serta tahan lama terhadap infeksi daripada vaksin saja. Hal ini juga dapat meningkatkan kemungkinan memberikan vaksin yang efektif dan dapat diproduksi pada skala manufaktur.


Kedua perusahaan berencana untuk memulai uji klinis fase 1 di paruh kedua tahun 2020 dan, jika berhasil, bergantung pada pertimbangan regulator, menargetkan penyelesaian proses pembuatan yang dibutuhkan agar dapat tersedia pada paruh kedua tahun 2021.


Seperti yang telah diumumkan sebelumnya oleh Sanofi, pengembangan kandidat vaksin COVID-19 berbasis rekombinan didukung melalui pendanaan dan kerjasama dengan Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA), yang berada di bawah naungan Assistant Secretary for Preparedness and Response di Department of Health and Human Services, Amerika Serikat. Kedua perusahaan berencana mendiskusikan dukungan pendanaan dengan pemerintah lainnya dan lembaga global yang memprioritaskan akses global.


“Aliansi strategis di antara para pemimpin industri vaksin ini sangat penting untuk membuat vaksin coronavirus segera tersedia,” ucap Direktur BARDA, Rick A. Bright, Ph.D. “Pengembangan kandidat vaksin COVID-19 yang berbasis rekombinan adjuvan berpotensi menurunkan dosis vaksin untuk memberikan vaksin kepada jumlah yang lebih besar untuk mengakhiri pandemi ini, dan membantu dunia menjadi lebih siap atau bahkan mencegah wabah coronavirus masa depan.”

Perusahaan telah membuat Joint Task Force, yang dipimpin oleh David Loew, Global Head of Vaccines, Sanofi dan Roger Connor, President Vaccines, GSK. Gugus tugas akan berusaha memobilisasi sumber daya dari kedua perusahaan untuk mencari setiap peluang demi mempercepat pengembangan kandidat vaksin.


Mengingat tantangan kemanusiaan dan keuangan yang luar biasa dari pandemi ini, kedua perusahaan percaya bahwa akses global terhadap vaksin COVID-19 adalah prioritas dan berkomitmen untuk membuat vaksin yang dikembangkan melalui kolaborasi dapat dijangkau oleh masyarakat dan melalui mekanisme yang menawarkan akses setara bagi semua orang di semua negara.


Upaya ini menandai tonggak sejarah signifikan dalam kontribusi berkelanjutan Sanofi dan GSK untuk membantu memerangi COVID-19. Perusahaan telah menandatangani Material Transfer Agreement agar dapat bekerja sama segera. Syarat definitif kolaborasi ini diharapkan akan diselesaikan dalam beberapa minggu ke depan.




About GSK GSK is a science-led global healthcare company with a special purpose: to help people do more, feel better, live longer. GSK is the leading manufacturer of vaccines globally. For further information please visit www.gsk.com


Tentang Sanofi

Sanofi didedikasikan untuk membantu manusia dalam menghadapi permasalahan kesehatan. Kami adalah perusahaan biofarmasi global yang fokus pada kesehatan manusia. Kami mencegah penyakit dengan vaksin serta menyediakan perawatan inovatif untuk mengatasi rasa sakit dan meringankan penderitaan. Kami berdiri bersama orang-orang yang mengidap penyakit langka dan jutaan lainnya yang menderita kondisi kronis jangka panjang.


Bersama lebih dari 100 ribu karyawan di 100 negara, Sanofi mengubah inovasi ilmiah menjadi solusi perawatan kesehatan di seluruh dunia.


Sanofi, Empowering Life




Kontak Anda

Sharon Loreta Olich

Country Communications & CSR Head Sanofi Indonesia

Nomor telepon: +62 811 1320 2060

E-mail: Sharon.Olich@sanofi.com


Astrid Isnawati – Communications Specialist Sanofi Indonesia

Nomor telepon: +62 811 1360 1532


Sanofi Forward-Looking Statements

This press release contains forward-looking statements as defined in the Private Securities Litigation Reform Act of 1995, as amended. Forward-looking statements are statements that are not historical facts. These statements include projections and estimates and their underlying assumptions, statements regarding plans, objectives, intentions and expectations with respect to future financial results, events, operations, services, product development and potential, and statements regarding future performance. Forward-looking statements are generally identified by the words “expects”, “anticipates”, “believes”, “intends”, “estimates”, “plans” and similar expressions. Although Sanofi’s management believes that the expectations reflected in such forward-looking statements are reasonable, investors are cautioned that forward-looking information and statements are subject to various risks and uncertainties, many of which are difficult to predict and generally beyond the control of Sanofi, that could cause actual results and developments to differ materially from those expressed in, or implied or projected by, the forwardlooking information and statements. These risks and uncertainties include among other things, the uncertainties inherent in research and development, future clinical data and analysis, including post marketing, decisions by regulatory authorities, such as the FDA or the EMA, regarding whether and when to approve any drug, device or biological application that may be filed for any such product candidates as well as their decisions regarding labelling and other matters that could affect the availability or commercial potential of such product candidates, the fact that product candidates if approved may not be commercially successful, the future approval and commercial success of therapeutic alternatives, Sanofi’s ability to benefit from external growth opportunities, to complete related transactions and/or obtain regulatory clearances, risks associated with intellectual property and any related pending or future litigation and the ultimate outcome of such litigation, trends in exchange rates and prevailing interest rates, volatile economic and market conditions, the impact of global disruptions, including pandemics, cost containment initiatives and subsequent changes thereto, the average number of shares outstanding as well as those discussed or identified in the public filings with the SEC and the AMF made by Sanofi, including those listed under “Risk Factors” and “Cautionary Statement Regarding Forward-Looking Statements” in Sanofi’s annual report on Form 20-F for the year ended December 31, 2019. Other than as required by applicable law, Sanofi does not undertake any obligation to update or revise any forward-looking information or statements.

Comments


bottom of page