top of page

Sambut Hari Polio Sedunia, Kementerian Kesehatan, PERALMUNI, dan Sanofi Pasteur Indonesia Ajak Masyarakat Dukung Eradikasi Polio Melalui Edukasi Virtual

  • Vaksinasi polio merupakan salah satu upaya kesehatan yang paling efektif untuk mencegah penyakit polio sejak dini.

  • Walaupun Indonesia telah dinyatakan bebas polio sejak 2014, upaya vaksinasi untuk eradikasi semua virus polio perlu terus dilakukan secara berkelanjutan.

  • WHO Strategic Advisory Group of Experts pun merekomendasikan seluruh negara untuk memasukkan setidaknya satu dosis vaksinasi IPV (inactivated polio vaccine) ke dalam program vaksinasi rutin untuk hasil yang optimal.


Kalventis general ruang pers

Jakarta, 24 Oktober 2020 – Dalam rangka memperingati Hari Polio Sedunia 2020, PERALMUNI bekerja sama dengan Sanofi Pasteur Indonesia mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pencegahan dan penanganan penyakit polio di Indonesia melalui kegiatan konferensi pers virtual yang dimoderasi oleh Prof. Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K)., Penasihat PERALMUNI.


Dalam dunia medis, polio disebut poliomyelitis. Polio dapat menyerang pada usia berapa pun, tetapi polio terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virusi. Pada balita yang belum mendapatkan vaksinasi, polio akan sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf.


Meskipun Indonesia sudah bebas polio sejak 2014ii dan selangkah lagi kita mengeradiksi polio di seluruh dunia, bukan berarti kita menghentikan atau mengurangi upaya untuk ikut aktif mencegah penyakit tersebut. Sebab, kita masih berisiko terkena polio yang salah satunya dapat disebabkan transmisi orang ke orang dalam lingkungan. Untuk itu, semua pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk memastikan eradikasi semua virus polio secara global.


Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI., Ketua Umum PERALMUNI, turut mengatakan,

“Bicara mengenai penanganan penyakit polio, kami mendukung dan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, WHO dan Sanofi Pasteur Indonesia dalam eradikasi semua virus polio. Kami di PERALMUNI memiliki komitmen untuk memajukan dan mengembangkan pengetahuan di bidang Alergi-Imunologi untuk kepentingan kesehatan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Vaksin polio secara aktif membentuk kekebalan tubuh untuk melawan virus penyebab polio pada anak-anak maupun orang dewasa. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan banyak pihak dalam memberikan edukasi, pencegahan, dan penanganan penyakit polio di Indonesia baik untuk tenaga medis maupun awam. Kami berharap seluruh pihak dapat menjalin kerjasama dan tetap dapat melakukan upaya yang berkelanjutan dalam pemberantasan polio di Indonesia.”

Joselito Sta. Ana, MD., GM Sanofi Pasteur Indonesia & Country Lead Sanofi Indonesia menyampaikan,

“Di Sanofi Pasteur, kami berkomitmen untuk menjadi mitra pelayanan kesehatan yang terintegrasi, baik secara global maupun di Indonesia. Maka dari itu, kami mendukung penuh upaya WHO dan pemerintah Indonesia dalam menangani eradikasi penyakit polio dengan bersinergi dengan seluruh pihak. Sanofi Pasteur sebagai partner kesehatan, berkomitmen untuk mendukung semaksimal mungkin dalam hal pengendalian polio di Indonesia melalui program edukasi tenaga kesehatan, forum ilmiah, dan kemitraan terkait teknologi vaksin polio inaktivasi (IPV). Kami berharap inisiatif-inisiatif ini dapat membantu memberikan pemahaman yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia sehingga semua pihak dapat saling mendukung dalam eradikasi polio di Indonesia,” tutupnya.

DR. Dr. Eddy Fadlyana, SpA(K). MKes., Fakultas Kedokteran UNPAD RS Hasan Sadikin Bandung mengatakan,

“Vaksinasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio atau lumpuh layu yang bisa membuat kelumpuhan bahkan berpotensi menyebabkan kematian. WHO Strategic Advisory Group of Experts pun merekomendasikan semua negara untuk memasukkan setidaknya satu dosis vaksinasi IPV (inactivated polio vaccine) ke dalam program vaksinasi rutin. Perbedaannya dengan pencegahan penyakit polio dengan OPV (Oral Poliovirus Vaccines) adalah, adanya kemungkinan jika virus polio dapat bermutasi pada kondisi tertentu – seperti orang yang imunnya sedang lemah, alergi, ataupun autoimun. Sedangkan berdasarkan studi yang kami lakukan, uji coba vaksin bOPV yang diberikan bersamaan dengan vaksin Penta DPT Combo, serta satu dosis IPV pada kunjungan ke-4 memiliki imunogenik atau menimbulkan antibodi dalam tubuh, dapat ditoleransi dengan baik, dan tanpa efek samping kronis.”iii.

Drg. Vensya Sitohang, M.Epid., Perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, turut menuturkan,

“Walaupun Indonesia telah dinyatakan bebas dari penyakit Polio sejak 2014, namun upaya vaksinasi dan edukasi soal penyakit polio harus terus dilakukan. Meningkatkan imunitas masyarakat Indonesia melalui program vaksinasi akan terus kami lakukan dan upayakan. Kami juga akan melakukan upaya pencegahan terhadap kasus virus polio yang berasal dari negara lain, jangan sampai terjadi di Indonesia. Saya berharap agar Hari Polio Sedunia dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit polio agar generasi mendatang terbebas dari ancaman polio. Selain itu, kami juga mengapresiasi upaya WHO dan stakeholder lainnya dalam mewujudkan Indonesia Bebas Polio.”

dr. Dhani Arifandi, Head of Medical Sanofi Pasteur Indonesia menyampaikan,

“Sanofi Pasteur mendukung upaya untuk eradikasi polio baik itu melalui inovasi, edukasi dan kolaborasi. Pada 23 Oktober lalu, Sanofi Pasteur bekerja sama dengan WHO menyelenggarakan webinar untuk memaparkan perkembangan epidemiologi polio secara global. Dalam Webinar World Polio Day 2020, kami menyoroti pentingnya peningkatan dosis IPV di semua negara, termasuk Indonesia. Sebagai bentuk dukungan dan upaya kami dalam eradikasi polio, Sanofi Pasteur akan terus menjadi mitra utama dalam memasok vaksin IPV ke semua negara yang ingin memperluas penggunaan vaksin ini dalam program vaksinasi polio. Kita telah berhasil mengurangi polio hingga 99,9 persen dengan kerja sama semua pihak untuk menciptakan dunia bebas polio, sekarang kita harus mempertahankan upaya ini untuk memberantas polio seutuhnya.

Selain dapat melindungi tubuh kita dan keluarga, vaksin juga dapat mencegah menularkan penyakit ke masyarakat sekitar. Dengan adanya penanggulangan dan pencegahan penyakit polio yang lebih baik, maka kualitas kesehatan setiap anak-anak di Indonesia juga akan menjadi lebih baik, dan kualitas hidup pun juga akan menjadi baik.


Tentang Sanofi

Sanofi didedikasikan untuk membantu manusia dalam menghadapi permasalahan kesehatan. Kami adalah perusahaan biofarmasi global yang fokus pada kesehatan manusia. Kami mencegah penyakit dengan vaksin serta menyediakan perawatan inovatif untuk mengatasi rasa sakit dan meringankan penderitaan. Kami berdiri bersama orang-orang yang mengidap penyakit langka dan jutaan lainnya yang menderita kondisi kronis jangka panjang.


Bersama lebih dari 100 ribu karyawan di 100 negara, Sanofi mengubah inovasi ilmiah menjadi solusi perawatan kesehatan di seluruh dunia.


Sanofi, Empowering Life.


Sanofi Pasteur, divisi vaksin di Sanofi, menyediakan lebih dari 1 miliar dosis vaksin setiap tahun, sehingga memungkinkan untuk dapat memvaksinasi lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia. Sebagai pemimpin di industri vaksin di dunia, Sanofi Pasteur memiliki portofolio vaksin berkualitas tinggi yang selaras dengan keahliannya di tiap area dan memenuhi kebutuhan kesehatan publik. Sanofi Pasteur merupakan bagian sejarah perusahaan yang lebih dari satu abad lalu menciptakan vaksin yang melindungi kehidupan. Sanofi Pasteur adalah perusahaan terbesar yang seluruhnya didedikasikan untuk vaksin. Setiap hari, Sanofi Pasteur berinvestasi lebih dari €1 juta untuk penelitian dan pengembangan. Informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: www.sanofipasteur.com atau www.sanofipasteur.us





Kontak Anda

Sharon Loreta Olich,

Country Communications & CSR Head Sanofi Indonesia

Contact number: +62 811 1320 2060

Comments


bottom of page