top of page

Pentingnya Vaksinasi Influenza Bagi Atlet Indonesia UntukPerforma Optimal Jelang Pertandingan

  • Salah satu penyakit menular yang umum menyerang atlet adalah influenzai.

  • Penularan virus influenza sangat mudah terjadi melalui udara (aerosol), percikan ludah (droplet), dan kontak langsung dari seseorang yang infeksius.

  • Vaksinasi influenza dibutuhkan para atlet agar bisa terhindar dari penyakit infeksi virus influenza yang dapat mempengaruhi prestasi, stamina, dan performanya pada saat menjalani berbagai pertandingan.



Kalventis general ruang pers


Jakarta, 6 Maret 2020 – Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Olahraga Nasional (PPITKON) Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dan Satgas Imunisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), didukung oleh Sanofi Pasteur Indonesia berkolaborasi untuk berbagi informasi mengenai pentingnya vaksinasi influenza pada atlet untuk meningkatkan imun tubuh yang optimal melalui konferensi pers “Sosialisasi Pencegahan Covid-19 dan Manfaat Vaksinasi Atlet”. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi tentang perlindungan bagi para atlet dari berbagai paparan virus yang sedang banyak terjadi sehingga prestasi, stamina dan performanya tetap optimal menjelang berbagai pertandingan.


Setiap orang termasuk atlet yang menjalankan gaya hidup sehat sekalipun, berpotensi terpapar virus influenza. Partisipasi atlet dalam berbagai pertandingan olahraga menyebabkan semakin mudahnya penyebaran penyakit menular melalui beberapa cara seperti saat melakukan kegiatan bersama, menggunakan peralatan olahraga yang sama, berada di ruangan berkumpul dan berlatih serta saat atlet melakukan perjalanan ke daerah-daerah yang berisikoii.


Bila dilihat secara fisiologi, atlet adalah seseorang yang melakukan suatu aktivitas fisik yang berat, sehingga harus ditunjang dari segi gizi maupun daya tahan tubuhiii . Saat diserang beberapa penyakit, terkadang tubuh tidak dapat menangkal penyakit tersebut secara optimal, sehingga dibutuhkan zat yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Zat tersebut dapat berupa vaksinii .


Tentang Influenza dan COVID-19

Influenza merupakan penyakit infeksi saluran napas akut yang mudah menular yang disebabkan virus influenza yang beredar di seluruh duniaiv. Penularan virus sangat mudah terjadi melalui udara (aerosol), percikan ludah (droplet) dan kontak langsung dari seseorang yang infeksiusv . Sedangkan COVID-19 yang disebabkan oleh coronavirus baru adalah virus yang berbeda, namun mempunyai gejala yang mirip.


Berdasarkan data WHO, diperkirakan hingga 5 juta kasus influenza terjadi tiap tahun dan hingga 650.000 kematian akibat influenza setiap tahunvi; sedangkan COVID-19, berdasarkan data WHO, sekitar 90.893 kasus dilaporkan terjadi dan 3,4% dari mereka dengan kasus yang dikonfirmasi telah meninggalvii.


Jenis vaksin influenza

Ada beberapa jenis vaksin yang dianjurkan bagi para atlet agar dapat menjalankan latihan dengan baik dan tentunya dapat meningkatkan prestasinya. Jenis vaksin yang dianjurkan untuk atlet misalnya kolera, tetanus, hepatitis dan influenza.i


Penyakit influenza sering disamakan dengan selesma, karena sering terjadi seharihari dan umumnya dapat pulih dengan sendirinya. Tetapi bagi atlet, influenza akan sangat merugikan karena dapat menyebabkan badan menjadi lemas dan tidak dapat berlatih dengan normal. Selain itu, risiko besar terjadi penularan kepada atlet lain, sehingga dapat merugikan tim secara keseluruhan.i


Manfaat vaksinasi influenza bagi atletviii:

Vaksinasi influenza merupakan salah satu bentuk pencegahan penyakit yang efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi virus influenza, mulai dari anak, orang dewasa hingga orangtua. Vaksin Influenza disarankan terutama bagi atlet yang hendak bepergian ke berbagai daerah, saat musim panas atau dingin, kontak dengan masyarakat atau rekan atlet lain nya.


Dr. Benget Saragih, M.Epid, Kepala Sub. Direktorat Karantina Kesehatan, Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan RI, mengatakan,

“Setiap atlet yang akan berangkat bertanding dan melakukan perjalanan keluar negeri, wajib diberikan vaksinasi tertentu, termasuk vaksinasi influenza. Tujuan vaksinasi adalah mencegah pelaku perjalanan terkena infeksi penyakit menular di tempat tujuan, dan mencegah pelaku perjalanan membawa penyakit menular dari tempat tujuan pulang kembali ke tempat keberangkatan,” ujarnya.

Berdasarkan rekomendasi dari WHO, vaksinasi tahunan adalah cara yang paling efektif untuk mencegah infeksi virus influenzaV. Manfaat vaksinasi influenza bagi atlet adalah sebagai berikut:

  • Memberikan perlindungan bagi individu atlet terhadap infeksi virus influenza: - Dapat mengikuti pelatihan yang diperlukan dengan optimal (terhindar dari absen karena terkena influenza). - Menjaga performa. - Tidak tertular maupun menjadi sumber penularan virus influenza.

  • Memberikan manfaat bagi prestasi tim : - Bila ada seorang anggota tim menderita influenza, prestasi tim dapat terganggu.


Joselito Sta. Ana, MD, Country Chair Sanofi Indonesia dan General Manager Sanofi Pasteur Indonesia, mengatakan,

“Sanofi Pasteur bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberikan pemahaman tepat mengenai berbagai penyakit menular yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Kami pun menyambut baik kerja sama dengan Pusat Pengembangan Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Olahraga Nasional (PPITKON) Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dan Satgas Imunisasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) untuk mendukung memberikan perlindungan kepada para atlet Indonesia dari influenza sehingga mereka bisa mencapai performa optimal. Hal ini sesuai dengan misi utama Sanofi sebagai mitra kesehatan terpercaya yang menyediakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi sehingga semua orang, termasuk atlet, dapat menjalani hidup yang berkualitas.”

Cara pemberian dan efektivitas vaksin influenza

Vaksin influenza diberikan dengan suntikan intramuskularIV.

Imunitas yang didapatkan melalui vaksinasi influenza inaktif bertahan selama satu tahun, karena itu perlu diberikan vaksinasi influenza ulangan setiap tahun. Efektivitas vaksinasi bergantung pada kemiripan galur (strain) vaksin dengan virus yang beredar dan usia serta status kesehatan individu yang diimunisasiIV.


Imunisasi influenza efektif melindungi sampai dengan 90% individu sehat berusia kurang dari 65 tahun yang telah menerima vaksin ketika galur dalam vaksin sama dengan virus yang beredar. Vaksin influenza kuadrivalen merupakan salah satu cara untuk perlindungan terhadap influenza yang lebih optimalix dan sudah tersedia di IndonesiaIV.


Dr. Haryono, SpPD, FINASIM., PPITKON Kementerian Pemuda dan Olahraga RI sangat mendukung pemberian vaksinasi influenza bagi para atlet menjelang berbagai pertandingan olahraga termasuk olimpiade,

“Di Kemenpora, kami memiliki lima program prioritas di 2020-2024. Di antaranya, pemasalan dan pemasyarakatan olahraga yang menimbulkan kegemaran untuk hidup lebih sehat dan bugar di kalangan masyarakat serta pembinaan usia dini dan peningkatan prestasi atlet yang terencana dan berkesinambungan. Menjelang Olimpiade, kami mendukung penuh partisipasi para atlet Indonesia agar dapat memberikan performa terbaik saat berlaga di berbagai pertandingan. Maka, kami mendorong para atlet agar memiliki gaya hidup yang sehat, termasuk melakukan vaksinasi untuk memberikan perlindungan diri dan mencegah penyebaran penyakit menular.”


Tentang Sanofi

Sanofi didedikasikan untuk membantu manusia dalam menghadapi permasalahan kesehatan. Kami adalah perusahaan biofarmasi global yang fokus pada kesehatan manusia. Kami mencegah penyakit dengan vaksin serta menyediakan perawatan inovatif untuk mengatasi rasa sakit dan meringankan penderitaan. Kami berdiri bersama orang-orang yang mengidap penyakit langka dan jutaan lainnya yang menderita kondisi kronis jangka panjang.


Bersama lebih dari 100 ribu karyawan di 100 negara, Sanofi mengubah inovasi ilmiah menjadi solusi perawatan kesehatan di seluruh dunia.


Sanofi, Empowering Life.


Sanofi Pasteur, divisi vaksin di Sanofi, menyediakan lebih dari 1 miliar dosis vaksin setiap tahun, sehingga memungkinkan untuk dapat memvaksinasi lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia. Sebagai pemimpin di industri vaksin di dunia, Sanofi Pasteur memiliki portofolio vaksin berkualitas tinggi yang selaras dengan keahliannya di tiap area dan memenuhi kebutuhan kesehatan publik. Sanofi Pasteur merupakan bagian sejarah perusahaan yang lebih dari satu abad lalu menciptakan vaksin yang melindungi kehidupan. Sanofi Pasteur adalah perusahaan terbesar yang seluruhnya didedikasikan untuk vaksin. Setiap hari, Sanofi Pasteur berinvestasi lebih dari €1 juta untuk penelitian dan pengembangan. Informasi lebih lanjut, silakan kunjungi : www.sanofipasteur.com atau www.sanofipasteur.us





Kontak Media

Sharon Loreta Olich

Country Communications and CSR Head Sanofi Indonesia


Forward-Looking Statements

This press release contains forward-looking statements as defined in the Private Securities Litigation Reform Act of 1995, as amended. Forward-looking statements are statements that are not historical facts. These statements include projections and estimates and their underlying assumptions, statements regarding plans, objectives, intentions and expectations with respect to future financial results, events, operations, services, product development and potential, and statements regarding future performance. Forward-looking statements are generally identified by the words “expects”, “anticipates”, “believes”, “intends”, “estimates”, “plans” and similar expressions. Although Sanofi’s management believes that the expectations reflected in such forward-looking statements are reasonable, investors are cautioned that forward-looking information and statements are subject to various risks and uncertainties, many of which are difficult to predict and generally beyond the control of Sanofi, that could cause actual results and developments to differ materially from those expressed in, or implied or projected by, the forward-looking information and statements. These risks and uncertainties include among other things, the uncertainties inherent in research and development, future clinical data and analysis, including post marketing, decisions by regulatory authorities, such as the FDA or the EMA, regarding whether and when to approve any drug, device or biological application that may be filed for any such product candidates as well as their decisions regarding labelling and other matters that could affect the availability or commercial potential of such product candidates, the absence of guarantee that the product candidates if approved will be commercially successful, the future approval and commercial success of therapeutic alternatives, Sanofi’s ability to benefit from external growth opportunities and/or obtain regulatory clearances, risks associated with intellectual property and any related pending or future litigation and the ultimate outcome of such litigation, trends in exchange rates and prevailing interest rates, volatile economic conditions, the impact of cost containment initiatives and subsequent changes thereto, the average number of shares outstanding as well as those discussed or identified in the public filings with the SEC and the AMF made by Sanofi, including those listed under “Risk Factors” and “Cautionary Statement Regarding Forward-Looking Statements” in Sanofi’s annual report on Form 20-F for the year ended December 31, 2016. Other than as required by applicable law, Sanofi does not undertake any obligation to update or revise any forward-looking information or statements.


Comments


bottom of page