top of page

Kalbe Kenalkan Vaksin untuk Travelling

Diperbarui: 12 Jul

Jakarta, 23 Mei 2023 – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak perusahaannya, PT Kalventis Sinergi Farma (Kalventis) memperhatikan banyaknya pelaku perjalanan atau bepergian (travelling). Baik untuk keperluan bisnis, mengunjungi keluarga, ibadah haji, maupun berwisata. Juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pariwisata di Indonesia, tentu faktor kesehatan menjadi perhatian utama.


Kalventis General Ruang Pers

“Kalbe sebagai perusahaan kesehatan Indonesia yang memiliki inisiatif keberlanjutan Bersama Sehatkan Bangsa, konsisten mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Perlu juga edukasi masyarakat untuk menjaga kesehatan dalam melakuan perjalanan wisata, sehingga eksplorasi destinasi wisata di Indonesia akan lebih optimal,” ujar Corporate External Communication PT Kalbe Farma Tbk, Hari Nugroho, dalam agenda Kalbe Academia for Media di Gedung Kalventis.


Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI (Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia), Dr. dr. Sukamto Koesnoe, Sp.PD-KAI, memaparkan sejumlah fakta. Salah satunya, dari 100.000 pelaku perjalanan ke Negara Berkembang selama satu bulan, sebanyak 50.000 orang akan mengalami masalah kesehatan, 8.000 orang membutuhkan tenaga kesehatan, 5.000 orang memerlukan istirahat ditempat tidur, 1.100 orang tidak bisa bekerja, 300 orang akan dirawat, 50 orang memerlukan evakuasi, dan satu orang kemungkinan meninggal dunia.


“Penularan infeksi pada traveler terjadi melalui droplet atau airborne, makanan dan minuman yang terkontaminasi, vektor nyamuk, hubungan seksual, hingga zoonotik. Perilaku juga memainkan peran penting, misalnya pergi ke luar rumah pada malam hari di daerah endemik malaria tanpa melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari gigitan nyamuk, dapat menyebabkan wisatawan tersebut tertular malaria,” ungkap Dr. Sukamto.


Selain itu, transportasi umum seperti bus dan kereta api, sering menjadi tempat berkumpulnya banyak orang dalam waktu yang lama. Kondisi ini dapat menyebabkan kerumunan dan memudahkan penularan penyakit. Apalagi penumpang transportasi umum sering kali menyentuh permukaan, seperti kursi, gagang pintu, atau pegangan tangan. Selain itu, kerumunan juga berperan penting dalam persebaran penyakit infeksi sehingga perlu diperhatikan ketika sudah banyak acara konser dan travelling di masa liburan di masa sekarang.


Jika seseorang yang sakit menyentuh permukaan tersebut, kata Dr. Sukamto, virus atau bakteri yang menyebar dapat menempel pada permukaan itu dan menular pada orang yang menyentuhnya. Demikian juga apabila seseorang yang sakit naik transportasi umum dan duduk di sebelah orang lain, maka orang tersebut berpotensi tertular penyakit.


“Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan seperti mencuci tangan secara rutin, menutup mulut saat batuk atau bersin, dan menjaga jarak dengan orang yang sakit saat naik transportasi umum. Penting juga vaksinasi sesuai kebutuhan sebelum melakukan perjalanan, yakni vaksin tipes, flu, Japanese Encelophatis, meningitis, yellow fever, dan rabies,” jelas Dr. Sukamto.


Anjuran vaksinasi untuk pelaku perjalanan juga dikuatkan oleh regulasi terkait pelaku perjalanan internasional. Setiap awak, personel, dan penumpang yang datang dari atau akan berangkat ke wilayah endemis, negara terjangkit, dan/atau negara yang mewajibkan adanya vaksinasi, wajib memiliki sertifikat vaksinasi internasional yang masih berlaku.


Sertifikat Vaksinasi Internasional atau International Certificate of Vaccination or Prophylaxis (ICV) merupakan dokumen karantina kesehatan dalam rangka pengawasan kekarantinaan kesehatan bagi pelaku perjalanan. Surat keterangan ini bukti bahwa seseorang telah mendapatkan vaksinasi dan/atau profilaksis yang diperlukan untuk perjalanan internasional tertentu.


“Sertifikat Vaksinasi Internasional dikeluarkan oleh Klinik KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan), Klinik, atau Rumah Sakit. Sertifikat ini hanya berlaku untuk satu orang yang namanya tercantum dalam sertifikat. Sertifikat Vaksinasi Internasional dilengkapi dengan nomor seri yang bersifat nasional, kodefikasi tertentu, lambang WHO, lambang garuda, berbahasa Inggris dan Perancis, serta memiliki security printing,” tutur Ketua Perhimpunan Kekarantinaan Kesehatan Indonesia, Dr. dr. Lucky Tjahjono, M.Kes.


Untuk perjalanan Haji dan umroh, spesifik terkait dengan regulasi vaksin meningitis, tetap diwajibkan untuk jemaah haji. Untuk jemaah umroh, untuk sementara diperbolehkan tanpa vaksinasi. Walaupun begitu, pasien dengan kondisi komorbid sangat direkomendasikan untuk melakukan vaksinasi


“Jika tidak memiliki sertifikat vaksinasi internasional, maka dilakukan tindakan Kekarantinaan Kesehatan untuk yang datang atau penundaan keberangkatannya bagi yang berangkat oleh pejabat karantina kesehatan. Kekarantinaan Kesehatan adalah upaya mencegah dan menangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat (KKM),” tutup dr. Lucky.




Sekilas tentang Kalbe Akademia for Media:


Kalbe Akademia for Media adalah sebuah program yang diselenggarakan oleh PT Kalbe Farma Tbk dalam melakukan edukasi dan sharing mengenai topik-topik terkait kesehatan antara lain tata laksana atau terapi pengobatan, perkembangan alat kesehatan terbaru dan isu-isu kesehatan terkini.


Program Kalbe Akademia for Media berupa diskusi, workshop, writing competition, talkshow, podcast, IG Live, gathering, kunjungan ke pabrik, dan bentuk edukasi lainnya. Kalbe Akademia for Media ditujukan untuk awak media dan dapat menjadi referensi/rujukan penulisan artikel kesehatan sehingga dapat berguna bagi masyarakat atau pembaca.



Sekilas tentang Kalbe


PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) berdiri sejak tahun 1966 dan merupakan salah satu perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara. Kalbe memiliki empat divisi utama yang menangani portofolio merek yang handal dan beragam; divisi obat resep, divisi produk kesehatan yang menangani obat bebas, multivitamin dan minuman supplemen siap saji, divisi nutrisi; dan divisi distribusi & logistik.


Kalbe juga telah mengembangkan ekosistem layanan digital bagi masyarakat yang bersifat B2B yakni EMOS dan layanan B2C yakni KlikDokter. EMOS adalah sistem aplikasi order management yang memudahkan saluran distribusi melakukan manajemen stok atau supply chain, sedangkan KlikDokter adalah platform digital untuk layanan kesehatan khususnya telemedicine yang menyediakan konsultasi kesehatan dan produk-produk kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.


Kalbe kini memiliki lebih dari 40 anak perusahaan dan 15 fasilitas produksi berstandar internasional, dan mempekerjakan sekitar 16.000 karyawan, yang tersebar di 76 cabang di seluruh Indonesia. Sejak tahun 1991, saham Kalbe tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:KLBF).


Sekilas tentang Kalventis


Sebagai mitra kesehatan yang terpercaya dan berdiri sejak tahun 1950, PT Kalventis Sinergi Farma (“Kalventis”) berkomitmen menjaga keberlanjutan akses terhadap obat-obatan diabetes, gangguan jantung dan pembuluh darah, serta onkologi dan vaksin yang berkualitas. Didukung keandalan karyawan dan fasilitas manufaktur bersertifikat GMP (Good Manufacturing Practice) serta bersertifikat halal, Kalventis siap berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia agar semua orang dapat menjalani hidup yang optimal.


PT Kalventis Sinergi Farma adalah bagian dari PT Kalbe Farma Tbk. Sebelumnya, Kalventis bernama PT Aventis Pharma (“Sanofi Indonesia”).


Informasi selengkapnya, silakan kunjungi https://www.kalventis.co.id/



Untuk keterangan lebih lanjut:

Hari Nugroho,

Head of External Communications PT Kalbe Farma Tbk

Tel: +62 21 42873888 ext 3601 | +62 8121923819 |

Email: hari.nugroho@kalbe.co.id |

Comments


bottom of page