top of page

Insulin Generasi Baru, Harapan Baru Bagi Penyandang Diabetes

  • Setidaknya 1 dari 2 orang penyandang diabetes, tidak terdiagnosis dan tidak menyadari apabila mereka terkena diabetes.

  • Data RISKESDAS 2018 menunjukkan prevalensi penyandang diabetes yang berusia >15 tahun sebanyak 10.9% bedasarkan kriteria DM dari konsensus PERKENI 2015.

  • Keluarga memegang peranan penting dalam tahap awal rujukan atau deteksi awal dan juga masa pengobatan.

  • Pengobatan diabetes semakin berkembang untuk memenuhi harapan pasien penyandang diabetes yang memerlukan insulin.

  • Ultra Long Acting basal insulin, yaitu insulin generasi baru dengan risiko hipoglikemia yang lebih rendah, dengan flexibilitas serta kenyamanan dalam penggunaannya dibandingkan basal insulin lainnya.


kalventis general ruang pers

Jakarta, 13 November 2018 –Dalam rangka memperingati World Diabetes Day 2018, Sanofi Indonesia bersama dengan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) mengadakan kegiatan media briefing dengan tema “Terapi Baru Harapan Baru” yang diselenggarakan di Tuang Coffee, Barito. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi publik mengenai diabetes dan mengajak para keluarga di Indonesia untuk melakukan deteksi dini untuk dapat menentukan pengobatan yang tepat guna menghindari komplikasi yang lebih lanjut.


Diabetes mellitus (diabetes) merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin (hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah) atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif).1 Walaupun penyakit ini tidak menular, namun Diabetes sangat mengkhawatirkan karena berisiko menimbulkan komplikasi mulai dari kebutaan, serangan jantung, stroke, gagal ginjal, dan amputasi kaki.


Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FACE mengatakan,

“Istilah silent killer untuk diabetes terbentuk karena setidaknya 1 dari 2 orang yang menyandang diabetes, tidak terdiagnosis dan tidak menyadari apabila mereka terkena diabetes. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, bahkan menurut International Diabetes Federation (IDF), angka penyandang diabetes diprediksi terus meningkat hingga 16,7 juta orang pada tahun 2045.”

Kegiatan edukasi ini sejalan dengan tema World Diabetes Day tahun ini yang mensosialisasikan tentang pentingnya peran keluarga khususnya dalam proses deteksi awal dan pengobatan diabetes. “Untuk menjaga kesehatan anggota keluarga, kita dapat melakukan 3 langkah awal, yaitu Temukan (Discover), Cegah (Prevent), dan Tangani (Manage). Tahapan ini merupakan ajakan untuk melakukan deteksi dini sekaligus mengedukasi cara menangani diabetes kepada pasien maupun keluarga pasien untuk mencegah dan menunda komplikasi lebih lanjut.” tambahnya.


Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi lonjakan kadar gula darah dan mencegah terjadinya hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) adalah terapi insulin yang dapat membantu mencapai kadar gula darah sesuai target. Penentuan dosis insulin memerlukan pemantauan kadar gula darah pada pasien. Pilihan jenis insulin dapat didasarkan pada beragam faktor, di antaranya kadar gula darah pasien, biaya, ketersediaan, dan akses.


dr. A. Haris Tri Prasetyo, Sp.PD selaku Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina menjelaskan,

“Penggunaan insulin pada pasien diabetes yang telah terindikasi seperti diabetes tipe 1 (genetik), kehamilan, perencanaan operasi, gangguan fungsi ginjal ataupun keadaan lain di mana tubuh tidak dapat lagi mengimbangi kadar gula darah yang sangat tinggi, maka, penggunaan insulin tidak boleh ditunda. Menunda pengobatan akan menyebabkan berbagai komplikasi dan bahkan kematian.”

Lebih lanjut, dr. Haris mengatakan, “Saat ini telah tersedia generasi baru basal insulin dengan profil terapi yang telah diperbaharui sehingga memiliki risiko hipoglikemia (gula darah rendah) yang lebih rendah, akurat dalam penentuan dosis, fleksibel, serta mudah digunakan sehingga pasien tak perlu khawatir saat menggunakan insulin. Generasi baru insulin kerja panjang ini juga telah dimasukkan ke dalam pedoman praktis terapi insulin oleh PERKENI pada tahun 2015 dan diharapkan dapat menjadi harapan baru bagi penyandang diabetes atas manfaat yang dimiliki.”


dr. Haris juga menegaskan komitmen RSPP terhadap diabetes. “Harapan kami adalah pasien diabetes dapat mencapai target pengobatan diabetes tanpa komplikasi dan dengan bahagia, serta melibatkan keluarga, pasien, hingga dokter.”


Pada kesempatan yang sama, dr. F. Arya Wibitomo, MM MBA, Direktur Medik PT Sanofi Indonesia, memaparkan komitmen Sanofi Indonesia untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia seputar isu kesehatan.

“Sanofi sangat mendukung tema besar World Diabetes Day kali ini, mengingat pentingnya peran keluarga untuk saling menjaga dan mengingatkan satu sama lain. Hal ini sejalan dengan komitmen Sanofi untuk menjadi mitra pasien dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia yang lebih baik. Selain menyediakan pilihan pengobatan yang berkualitas dan inovatif, termasuk di antaranya obat oral dan insulin terbaru untuk diabetes, Sanofi juga mengedepankan edukasi, pencegahan penyakit, serta memberikan dukungan bagi pasien dan keluarga,” tutupnya.

Sebagai rangkaian kegiatan World Diabetes Day, Sanofi Indonesia bersama dengan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) juga telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan, seperti senam sehat dan talk show yang terbuka untuk publik tentang pentingnya peran keluarga dalam melawan diabetes yang diadakan pada 11 November 2018 lalu. Acara World Diabetes Day tersebut juga dihadiri oleh Walikota Tangerang Selatan, Hj. Airin Rachmi Diany, S.H., M.H., M.kn. dan Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina, dr. A. Haris Tri Prasetyo, Sp.PD.





Tentang Sanofi Indonesia

Sanofi Indonesia adalah afiliasi Sanofi, perusahaan bidang kesehatan diversifikasi global yang berpusat di Prancis dengan portofolio produk farmasi yang beragam (obat resep dan obat generik), vaksin, dan produk kesehatan konsumen. Hingga saat ini, Sanofi hadir di lebih dari 170 negara dan didukung oleh 100,000 karyawan yang bekerja bersama-sama untuk menyediakan perawatan terapeutik yang inovatif untuk memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan orang di seluruh dunia.


Sanofi Indonesia, melalui badan hukum PT Aventis Pharma, telah beroperasi di Indonesia lebih dari 60 tahun dan didukung oleh sekitar 650 karyawan dari berbagai fungsi, termasuk menjalankan fasilitas manufaktur bersertifikat Good Manufacturing Practices (GMP) yang melayani pasar domestik dan internasional.


Tentang Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP)

RS Pusat Pertamina yang berdiri sejak 6 Januari 1972, merupakan salah satu unit usaha PT. Pertamina Bina Medika memiliki layanan rawat jalan berbagai poli spesialis, rawat inap dengan kapasitas 360 tempat tidur, serta ditunjang layanan penunjang medis yang lengkap dan canggih untuk mendukung diagnostic.


RSPP merupakan salah satu Rumah Sakit yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai RS Kepresidenan, untuk itu kompetensi dan mutu SDM serta alat penunjang diagnostic yang lengkap sangat dibutuhkan.


Selain itu RSPP juga memiliki unit layanan unggulan Burn Unit, Stroke Unit, layanan Cardiovascular, untuk layanan penunjang diagnostic unggulan diantarannya MRI 3 Tesla, Skylight gamma camera, dll. RSPP memiliki komitmen untuk melayani customer dengan layanan PRIMA (professional, ramah, iklas, mutu, antusias ), dan selalu mempertahankan predikat akreditasi Paripurna.


Untuk info lebih lanjut, silakan hubungi:

Sharon Loreta Olich

Country Communications & Government Affairs Head Sanofi Indonesia

Contact number : 021.489.2208

Comments


bottom of page