top of page

Ayo #StopFlu Kenali Tipe Vaksin Flu Yang sesuai

Jakarta, 4 Mei 2018 - Saat ini masih perlu ditingkatkan pengetahuan masyarakat tentang influenza dan dampak yang diakibatkannya. Influenza tidak sama dengan salesma. Influenza merupakan penyakit saluran nafas akut yang mudah menular yang disebabkan virus influenza yang beredar di seluruh dunia.1 Penularan virus sangat mudah terjadi melalui udara (aerosol) dan percikan ludah (droplet) kontak langsung dari seseorang yang infeksius.15 Menurut WHO, diperkirakan hingga 500.000 kematian akibat influenza terjadi setiap tahun.2 Setiap orang (termasuk yang sehat) dapat terkena influenza dan komplikasi dapat terjadi terutama pada kelompok beresiko tinggi – anak-anak, usia lebih dari 65 tahun, individu dengan penyakit kronik dan ibu hamil. Komplikasi akibat influenza dapat berupa radang paru, infeksi telinga, infeksi sinus dan perburukan kondisi medis seperti gagal jantung kongestif, asma atau diabetes. Kematian dapat terjadi akibat komplikasi influenza.4,15



Kalventis general ruang pers


Kasus Influenza Secara Umum Virus Influenza A dan B menyebabkan infeksi pada manusia, dapat menjadi berat dan menyebabkan kematian. Influenza A (H3N2) diketahui telah mewabah di Hongkong sejak pertengahan Mei hingga Juli 2017. National Focal Point IHR HongKong SAR (China) mengakui bahwa dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan kasus influenza. Virus dominan yang bersirkulasi adalah virus influenza A (H3N2). Dilaporkan telah terjadi 157 kematian akibat penyakit influenza sejak Mei hingga Juli 2017.9


Hingga bulan Agustus 2017, lebih dari 70.000 kasus influenza dilaporkan terjadi di Australia, termasuk rekor 30.000 kasus dalam bulan Juli. Kejadian ini bisa merupakan jumlah kasus terbesar di Australia menurut kepala Immunization Coalition.11


Pada Agustus 2017, media Singapore memberitakan bahwa dokter-dokter di Singapura melaporkan mereka merawat lebih banyak kasus influenza dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya. Menurut D. Killiney Medical Clinic, telah dilaporkan terjadi peningkatan 10-20% kasus influenza serius dalam bulan tersebut. Buletin yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan peningkatan kasus infeksi saluran nafas akut dari 2.500 pada 9 Juli menjadi 3.300 pada 16 Juli – gambaran ini serupa dengan tahun lalu.10


Kasus Influenza di Indonesia

Jumlah penduduk Indonesia saat ini sekitar 260 juta jiwa dengan aneka ragam latar belakang dan penyakit,5 sehingga banyak penduduk Indonesia yang memerlukan vaksinasi Influenza. Namun pada kenyataannya di tahun 2016 hanya berkisar 500.000 unit vaksin influenza yang diberikan,6 dibandingkan dengan Korea Selatan yang berhasil mencapai cakupan vaksinasi influenza sebesar 41% populasi.7


Pada penelitian influenza surveillans di Indonesia 1999-2003, Herman K., dkk, melaporkan 11,1% dari penderita dengan gejala flu didapatkan positif terinfeksi virus influenza.18 Penelitian The East Jakarta Project (Oktober 2011- September 2012) melaporkan: secara keseluruhan dari >3.200 penderita dengan gejala flu ditemukan 34% positif terinfeksi virus influenza, dan dari >1.700 penderita infeksi saluran nafas yang dirawat inap ditemukan 15% positif terinfeksi virus Influenza.19


Implementasi Vaksinasi Influenza Vaksinasi influenza pada petugas kesehatan penting untuk melindungi petugas sendiri dan mencegah penularan ke pasien.3 Di Singapura, dilaporkan cakupan vaksinasi Influenza pada petugas kesehatan sebesar 98% dan di Korea Selatan sebesar 78%.8 Di Thailand, mulai tahun 2004 seluruh petugas kesehatan diwajibkan menjalani vaksinasi Influenza12 sehingga sekitar 400.000 petugas kesehatan secara rutin mendapatkan vaksinasi Influenza.17 Di Indonesia, petugas kesehatan secara sukarela menjalani vaksinasi Influenza dan cakupannya amat rendah. Mengingat ketimpangan antara kenyataan dan harapan maka perlu disusun suatu perencanaan strategis agar masyarakat kita dapat terhindar dari penyakit Influenza dan komplikasinya.


Vaksin influenza diberikan dengan suntikan intramuscular.13,14,15

Mereka yang memerlukan vaksinasi influenza: 13,14,15

  1. Bayi yang berusia lebih dari 6 bulan

  2. Semua orang dewasa terutama : - Usia lanjut       - Wanita hamil       - Penderita diabetes, ganguan ginjal kronik, kanker       - Penderita dengan penurunan kekebalan tubuh       - Penderita gangguan pernafasan kronik       - Penderita penyakit kardiovaskular       - Pekerja / Karyawan       - Calon jemaah haji dan umroh       - Petugas kesehatan


Imunitas yang didapat melalui vaksinasi influenza in-aktif bertahan kurang lebih 1 tahun karena adanya antigenic drift dari virus influenza yang beredar di masyarakat. Efektivitas vaksinasi bergantung pada kemiripan galur (strain) vaksin dengan virus yang beredar, dan usia serta status kesehatan individu yang diimunisasi.15


Imunisasi influenza efektif melindungi sampai dengan 90% individu sehat berusia kurang dari 65 tahun yang telah menerima vaksin ketika galur dalam vaksin sama dengan virus yang beredar.15


Pada evaluasi berkesinambungan cukup sering terjadi ketidaksesuaian antara influenza B yang terdapat pada vaksin influenza dengan virus influenza B yang terdapat pada masyarakat. Karena itu, mulai timbul pemikiran untuk memasukkan kedua tipe dalam vaksin influenza. Vaksin influenza kuadrivalen merupakan salah satu cara untuk perlindungan influenza lebih lanjut.15,16


Rekomendasi Tahunan WHO untuk Strain Vaksin Influenza Southern Hemisphere 2018

Virus Influenza musiman yang dominan beredar dapat berubah setiap tahun, sehingga WHO sebagai otoritas lembaga kesehatan dunia, mengeluarkan rekomendasi tahunan komposisi strain virus influenza yang terkandung pada vaksin Influenza di setiap musimnya baik NH (Northern Hemisphere) maupun SH (Southern Hemisphere).


Berikut adalah rekomendasi komposisi virus pada vaksin influenza untuk digunakan pada musim Influenza Southern Hemisphere tahun 2018: 20

Vaksin Influenza Trivalen :

  • A/Michigan/45/2015 (H1N1)pdm09-like virus

  • A/Singapore/INFIMH-16-0019/2016 (H3N2)-like virus

  • B/Phuket/3073/2013-like virus


Vaksin Influenza Kuadrivalen :

  • A/Michigan/45/2015 (H1N1)pdm09-like virus

  • A/Singapore/INFIMH-16-0019/2016 (H3N2)-like virus

  • B/Phuket/3073/2013-like virus

  • B/Brisbane/60/2008-like virus


Rekomendasi WHO tersebut untuk digunakan mulai bulan Maret hingga Oktober 2018.


Ketidaksesuaian strain dalam vaksin dengan virus yang beredar dapat menyebabkan penurunan efektifitas vaksin influenza sehingga perlindungan yang dihasilkan tidak optimal.21-22 Saatnya bagi masyarakat melakukan pencegahan flu melalui vaksinasi menggunakan vaksin flu yang sesuai.



Tentang Sanofi

Sanofi berdedikasi untuk mendukung kebutuhan kesehatan para pasien. Kami adalah perusahaan biofarmasi global yang berfokus pada kesehatan manusia. Kami mencegah penyakit dengan vaksin, memberikan perawatan inovatif untuk melawan rasa sakit dan meringankan penderitaan pasien. Kami mendukung beberapa pasien yang menderita penyakit langka dan jutaan pasien dengan kondisi kronis jangka panjang.


Dengan lebih dari 100.000 karyawan di 100 negara, Sanofi mengubah inovasi ilmiah menjadi solusi perawatan kesehatan di seluruh dunia.


Sanofi, Empowering Life


Sanofi Pasteur, divisi vaksin dari Sanofi, menyediakan lebih dari 1 miliar dosis vaksin setiap tahun, sehingga memungkinkan untuk mengimunisasi lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia. Sebagai pemimpin global dalam industri vaksin, Sanofi Pasteur menyediakan portofolio vaksin berkualitas tinggi yang sesuai dengan keahliannya dan permintaan pasar. Merupakan bagian sejarah perusahaan yang lebih dari satu abad lalu dalam menciptakan vaksin yang melindungi kehidupan. Sanofi Pasteur adalah perusahaan terbesar yang seluruhnya didedikasikan untuk vaksin. Setiap hari, perusahaan ini berinvestasi lebih dari 1 juta EURO untuk penelitian dan pengembangan. Informasi lebih lanjut, kunjungi: www.sanofipasteur.com atau www.sanofipasteur.us





Forward-Looking Statements

This press release contains forward-looking statements as defined in the Private Securities Litigation Reform Act of 1995, as amended. Forward-looking statements are statements that are not historical facts. These statements include projections and estimates and their underlying assumptions, statements regarding plans, objectives, intentions and expectations with respect to future financial results, events, operations, services, product development and potential, and statements regarding future performance. Forward-looking statements are generally identified by the words “expects”, “anticipates”, “believes”, “intends”, “estimates”, “plans” and similar expressions. Although Sanofi’s management believes that the expectations reflected in such forward-looking statements are reasonable, investors are cautioned that forward-looking information and statements are subject to various risks and uncertainties, many of which are difficult to predict and generally beyond the control of Sanofi, that could cause actual results and developments to differ materially from those expressed in, or implied or projected by, the forward-looking information and statements. These risks and uncertainties include among other things, the uncertainties inherent in research and development, future clinical data and analysis, including post marketing, decisions by regulatory authorities, such as the FDA or the EMA, regarding whether and when to approve any drug, device or biological application that may be filed for any such product candidates as well as their decisions regarding labelling and other matters that could affect the availability or commercial potential of such product candidates, the absence of guarantee that the product candidates if approved will be commercially successful, the future approval and commercial success of therapeutic alternatives, Sanofi’s ability to benefit from external growth opportunities and/or obtain regulatory clearances, risks associated with intellectual property and any related pending or future litigation and the ultimate outcome of such litigation, trends in exchange rates and prevailing interest rates, volatile economic conditions, the impact of cost containment initiatives and subsequent changes thereto, the average number of shares outstanding as well as those discussed or identified in the public filings with the SEC and the AMF made by Sanofi, including those listed under “Risk Factors” and “Cautionary Statement Regarding ForwardLooking Statements” in Sanofi’s annual report on Form 20-F for the year ended December 31, 2016. Other than as required by applicable law, Sanofi does not undertake any obligation to update or revise any forward-looking information or statements.




コメント


bottom of page