Kanker

07/04/2023, 15:16 WIB
Bagikan :

Kanker adalah penyakit yang menjadi momok menakutkan karena identik dengan kematian. Badan Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan bahwa kanker menyebabkan 10 juta kematian atau hampir 1 dari setiap 6 kematian pada 20201.

Namun demikian, berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan membuat pilihan pengobatan kanker menjadi semakin beragam. Hal ini menjadikan harapan kelangsungan hidup penderita kanker pun menjadi semakin tinggi.

Kanker sendiri merupakan sekelompok penyakit yang ditandai dengan perkembangan sel-sel secara abnormal. Saat seseorang menderita kanker, sel-sel tubuh membelah diri dengan tidak terkendali. Sel-sel tersebut bahkan mampu menyusup dan menghancurkan jaringan tubuh yang normal2

Bagaimana kanker bisa terjadi?3 

Pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada penderita kanker diawali oleh serangkaian perubahan DNA atau mutasi pada sel normal.

DNA yang seharusnya berisi serangkaian instruksi tentang fungsi yang harus dilakukan sel-sel tubuh, mengalami perubahan yang mengakibatkan fungsi normal tubuh menjadi terganggu, atau bahkan berhenti sama sekali.

Mutasi DNA dapat diwariskan secara genetik maupun muncul setelah seseorang dewasa. Faktor penyebab kanker di luar warisan genetik, disebut dengan istilah karsinogen. Beberapa di antaranya mencakup4

  1. Karsinogen fisik seperti radiasi dan sinar ultraviolet (UV)
  2. Karsinogen kimiawi seperti asap rokok, asbes, alkohol, polusi udara, serta makanan dan air minum yang terkontaminasi
  3. Karsinogen biologis seperti virus, bakteri, dan parasit

Faktor risiko5 

Seseorang semakin rentan terkena kanker ketika memiliki beberapa faktor risiko berikut:

  1. Kebiasaan merokok
  2. Mengonsumsi alkohol
  3. Menerapkan pola makan yang tidak sehat
  4. Kurang berolahraga
  5. Terpapar polusi udara, sinar UV, atau radiasi secara rutin
  6. Terinfeksi virus tertentu seperti H. pylori, human papillomavirus (HPV), hepatitis B, hepatitis C, HIV, dan virus Epstein-Barr
  7. Memasuki usia lanjut

Prevalensi kasus kanker di Indonesia

Pada tahun 2019, angka kejadian kanker di Indonesia berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, dan di urutan ke 23 di Asia6.  

Angka ini terus merambat naik. Dalam rangka Hari Kanker Sedunia 2022 lalu, Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa terdapat 396.914 kasus baru kanker dan 234.511 kematian akibat kanker pada 2020. Di mana, kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara (65.858 kasus), kanker leher rahim (36.633 kasus). Sedangkan pada laki-laki, kanker tertinggi adalah kanker paru (34.783 kasus) dan kanker kolorektal (34.189 kasus)7

Jenis-jenis kanker8 

Semua jaringan dalam tubuh dapat terkena kanker tanpa terkecuali. Namun ada beberapa bagian yang lebih rentan terkena dibandingkan bagian tubuh yang lain.

Karsinoma: merupakan tipe kanker yang berawal pada sel epitel yang melapisi permukaan tubuh (kulit) atau rongga tubuh (seperti saluran payudara atau saluran udara). Kanker ini merupakan kelompok kanker terbesar.

Sarkoma: Ini adalah kanker jaringan ikat seperti tulang, pembuluh darah, tulang rawan, saraf, dan lainnya.

Kanker darah: Kanker ini meliputi leukemia, limfoma, dan mieloma multipel.

Gejala kanker9 

Kanker bisa menyebabkan gejala yang sangat bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang diserang. Berikut adalah beberapa ciri umumnya:

  1. Mudah merasa lelah
  2. Muncul benjolan atau penebalan di bawah kulit
  3. Mengalami kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak diinginkan
  4. Kulit berubah warna menjadi menguning, menggelap atau berwarna kemerahan
  5. Luka sulit sembuh
  6. Perubahan pada tahi lalat yang ada
  7. Perubahan kebiasaan buang air besar atau kecil
  8. Batuk terus-menerus atau kesulitan bernapas
  9. Susah menelan
  10. Suara menjadi serak
  11. Gangguan pencernaan atau ketidaknyamanan yang terus-menerus setelah makan
  12. Nyeri otot atau nyeri sendi yang terus-menerus dan tidak dapat dijelaskan
  13. Demam atau keringat malam yang terus-menerus dan tidak dapat dijelaskan
  14. Pendarahan atau memar yang tidak dapat dijelaskan

Pengobatan kanker

Pengobatan kanker biasanya meliputi pembedahan, radioterapi, dan/atau terapi sistemik (kemoterapi, perawatan hormonal, terapi target biologis). Beberapa jenis obat kanker yang umum direkomendasikan adalah10:

Kemoterapi

Berupa pemberian zat kimia yang bekerja dengan cara menghancurkan sel-sel yang tumbuh cepat di dalam tubuh. Tujuan utamanya adalah untuk menurunkan jumlah total sel kanker dalam tubuh dan mengurangi kemungkinan kanker menyebar ke bagian tubuh lain (bermetastasis).

Terapi hormon

Ini dilakukan untuk menangani jenis kanker yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon. Misalnya beberapa jenis kanker payudara dan kanker prostat. 

Terapi target

Ini merupakan metode baru di mana pengobatannya spesifik pada organ yang ditargetkan yang dapat mencari dan membunuh sel kanker tanpa merusak sel normal dalam tubuh. Obat-obatan ini bekerja dengan memblokir jalur molekuler yang sangat penting bagi pertumbuhan tumor.

Anda harus memenuhi syarat tertentu seperti lolos uji genetik, sebelum diberikan jenis pengobatan ini. 

Imunoterapi

Imunoterapi adalah jenis terapi target yang menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk menyerang sel kanker. Sel kanker terkadang memiliki cara strategis untuk bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh Anda, tetapi imunoterapi bekerja dengan memblokir mekanisme ini.


 

ID-GEN-2023-03-MFGN (03/23)


 

Bagikan :

Referensi
  1. 1
    WHO, (2022), Cancer , terakhir diakses pada 8 Maret 2023
  2. 2
    Mayo Clinic, (2022), Cancer , terakhir diakses pada 8 Maret 2023
  3. 3
    Healthline, (2022), Cancer: Types, Causes, Prevention, and More , terakhir diakses pada 8 Maret 2023
  4. 4
    Kementerian Kesehatan, (2019), Hari Kanker Sedunia 2019 , terakhir diakses pada 8 Maret 2023
  5. 5
    Panduan Pelaksanaan Hari Kanker Sedunia, terakhir diakses pada 11 Maret 2023
  6. 6
    Very Well Health, (2022), What is Oncology , terakhir diakses pada 8 Maret 2023
  7. 7
    Mayo Clinic, (2022), Cancer , terakhir diakses pada 8 Maret 2023
  8. 8
    Healthline, (2021), Types of Oncology Drugs , terakhir diakses pada 8 Maret 2023